Text
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan: Pengukuran dan Keberlanjutannya
Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara dengan proporsi penduduk tanpa akses sanitasi layak. Potret sanitasi Indonesia memperlihatkan 30 % rumah belum memiliki sanitasi yang baik. Data United National pada 2008 menunjukkan Indonesia sangat membutuhkan pengelolaan sanitasi. Ini karena sebagain besar sungai-sungai dan bendungan di Indonesia tercemar oleh limbah rumah tangga karena pengelolaan sanitasi yang buruk. Perilaku hidup bersih dan sehat yang disertai penyediaan infrastruktur sangat diperlukan oleh masyarakat di daerah spesifik. Kondisi sanitasi dengan kesehatan memiliki keterkaitan yang erat. Sebab sanitasi yang buruk memicu munculnya penyakit-penyakit berbasis lingkungan yang disebabkan, pertama, oleh virus seperti ISPA, TBC paru, Diare, Polio, Campak dan kecacingan. Kedua, disebabkan oleh binatang seperti flu burung, pes, antrax. Ketiga oleh nyamuk diantaranya DBD, Chikungunya dan Malaria. Faktor-faktor yang menunjang munculnya penyakit berbasis lingkungan antara lain : ketersediaan dan akses terhadap air yang aman, akses sanitasi dasar yang layak, penanganan sampah dan limbah, vector penyakit. Para akhli kesehatan masyarakat pada umumnya sepakat bahwa kualitas kesehatan lingkungan adalah salah satu dari empat factor yang mempengaruhi kesehatan manusia.
Tidak tersedia versi lain